BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 06 Januari 2010

Video Passing Bawah

klik dibawah ini untuk melihat video passing bawah
http://www.youtube.com/watch?v=J4sVH-o57yE

Senin, 14 Desember 2009

PERKEMBANGAN OLAH RAGA SI INDONESIA

Perkembangan olahraga di Indonesia dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir mengalami kemunduran yang signifikan. Hampir di berbagai even olahraga internasional Indonesia senantiasa mengalami kegagalan dengan tidak tercapainya target. Bahkan, untuk ajang kompetisi olahraga regional Indonesia sudah terlewati negara tetangga yang sebelumnya sejajar.

Ambil contoh di tiga ajang kompetisi olahraga terakhir yaitu Sea Games 2005 di Filipina, Asian Games 2006 di Qatar, dan Olimpiade 2004 di Yunani. Prestasi Indonesia bisa dikatakan mengecewakan karena mengalami penurunan. Baik secara performa atlet, perolehan medali, maupun peringkat akhir. Sebenarnya apa yang menjadi penyebab dari kegagalan olahraga Indonesia di berbagai kompetisi internasional?

Indonesia mengalami tiga kendala utama dalam pembinaan olahraga. Pertama, kurangnya dukungan dana. Kedua, kurangnya frekuensi pertandingan yang diikuti atlet, dan yang ketiga, kurangnya fasilitas sarana olahraga yang memadai. Khusus untuk yang terakhir ini hendaknya seluruh pihak terkait dan masyarakat dapat membuka mata dan menyikapi bahwa salah satu permasalahan dalam dunia olahraga Indonesia adalah fasilitas olahraga yang sangat kurang memadai.

Fasilitas olahraga yang memadai merupakan salah satu kunci sukses pembinaan olahraga di suatu negara. Dengan fasilitas olahraga yang baik, memadai, dan modern, maka pembinaan atlet pun dapat berjalan sesuai dengan program yang konsisten sehingga prestasi terbaik atlet pun dapat tercapai. Namun, kenyataan yang sering terjadi di Indonesia adalah adanya tarik menarik kepentingan pada area fasilitas olahraga sehingga yang terjadi adalah perebutan kepentingan yang pada akhirnya melupakan fungsi utama area tersebut sebagai sebuah fasilitas olahraga.

Fasilitas olahraga yang baik, memadai, dan modern juga dapat mempengaruhi masyarakat untuk berpartisipasi dalam olahraga. Semakin baik sebuah fasilitas olahraga maka semakin tinggi pula minat masyarakat untuk berpartisipasi. Menurut sebuah indeks pembangunan olahraga di Indonesia terdapat 35% masyarakat yang turut berpartisipasi olahraga di area olahraga dan terdapat 65% masyarakat yang tidak turut berpartisipasi dalam olahraga.

Ini menunjukkan gejala kemunduran bagi dunia olahraga Indonesia. Masyarakat semakin kurang berminat melakukan olahraga yang salah satu penyebabnya dikarenakan telah beralih fungsinya fasilitas olahraga menjadi kegiatan komersial.

Agar permasalahan ini tidak berlarut harusnya pihak yang terkait dengan dunia olahraga dapat mencarikan jalan keluar yang terbaik bagi kemajuan prestasi olahraga. Khususnya yang berhubungan dengan fasilitas olahraga.

Berikut adalah langkah-langkah yang mungkin dapat dijadikan masukan:

Pertama, perlu diperhatikan bagaimana pengelolaan atas sebuah fasilitas olahraga. Kepentingan untuk kegiatan olahraga haruslah tetap menjadi yang utama dengan porsi yang mayoritas daripada untuk kepentingan non olahraga. Pengelola fasilitas olahraga perlu menyiapkan sebuah area khusus yang akan dipergunakan untuk kepentingan non olahraga. Bagaimana pun kepentingan non olahraga yang bersifat komersial tetaplah diperlukan untuk memajukan sebuah perekonomian daerah atau kota. Seperti kepentingan untuk MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition) yang bisa memajukan industri pariwisata. Selain itu pemasukan dari kepentingan komersial tersebut hendaknya dapat disumbangkan bagi perkembangan dunia olahraga dan pembuatan lahan hijau kota.

Kedua, pemerintah pusat perlu menginstruksikan kepada pemerintah daerah agar setiap daerah memiliki fasilitas olahraga yang baik, memadai, dan modern. Sudah saatnya negara memiliki fasilitas olahraga yang berkualitas yang dapat mendukung kemajuan prestasi olahraga. Sekaligus agar masyarakat dapat lebih secara aktif berpartispasi dalam olahraga. Dengan demikian prestasi olahraga Indonesia pun tidak semakin tertinggal oleh negara lain. Fasilitas yang sudah ada juga harus diperbarui sehingga menjadi layak. Atau membangun sebuah fasilitas olahraga yang baru.

Pihak terkait dunia olahraga Indonesia dapat segera mengambil langkah kongkrit dan tepat. Bagaimana pengelolaan fasilitas olahraga di Indonesia dapat menunjang prestasi olahraga untuk mengembalikan kejayaan prestasi olahraga Indonesia. Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Sea Games 2011.
Bravo Olahraga Indonesia, Bravo Menpora!!!

Kamis, 01 Oktober 2009

GANBAR MICROPROSESOR




SEJARAH MICROPROSESOR







yang di atas gambar arsitektur microprosesor

nah yang ni baru sejarahnya........

SEJARAH MIKROPROSESOR

SEJARAH MIKROPROSESOR

Ini se Tugas kuliah gw, tp sapa tw ada yg kebagian tugas juga...

1971: 4004 Mikroprosesor



Pada tahun 1971 munculah microprocessor pertama Intel , Mikroprosesor 4004 ini digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Dengan penemuan ini maka terbukalah jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan pada benda mati.

1972: 8008 Mikroprosesor

Pada tahun 1972 munculah microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya yaitu 4004.

1974: 8080 Mikroprosesor

Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, pada saat itu terjual sekitar sepuluh ribu dalam 1 bulan

1978: 8086-8088 Mikroprosesor

Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer pribadi buatan IBM yang memakai prosesor 8088 yang berhasil mendongkrak nama intel.

1982: 286 Mikroprosesor

Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software yang digunakan untuk processor sebelumnya.

1985: Intel386™ Mikroprosesor

Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 4004

1989: Intel486™ DX CPU Mikroprosesor

Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.

1993: Intel® Pentium® Processor
Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.

1995: Intel® Pentium® Pro Processor

Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.

1997: Intel® Pentium® II Processor

Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan menggunakan internet dengan lebih baik.

1998: Intel® Pentium II Xeon® Processor

Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar tertentu.

1999: Intel® Celeron® Processor

Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.

1999: Intel® Pentium® III Processor

Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.

1999: Intel® Pentium® III Xeon® Processor

Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.

2000: Intel® Pentium® 4 Processor

Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.

2001: Intel® Xeon® Processor

Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.

2001: Intel® Itanium® Processor

Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).

2002: Intel® Itanium® 2 Processor

Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium

2003: Intel® Pentium® M Processor

Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.


2004: Intel Pentium M 735/745/755 processors

Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.

2004: Intel E7520/E7320 Chipsets

7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.

2005: Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz

Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.

2005: Intel Pentium D 820/830/840

Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.

2006: Intel Core 2 Quad Q6600

Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP )

2006: Intel Quad-core Xeon X3210/X3220

Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP)


~Thx buat web-web yg udah ngebantu gw buat ini~

Posted by dvans at 15:42 AM

Minggu, 13 September 2009

yang ni cucunya mbah




yang ni para cu2.gag lengkap sih...,klo lengkap mungkin bisa jadi 2 tim sepak bola...,he..he..he..

ni anak kandung mbah




ni anak kandung mbah...,da 7 bersaudara...,tersebar di seluruh indonesia

ni para menantu mbah...



ni para menantu mbah...,gag lengkap sih...,da yang gag hadir...